Setelah kami melakukan konsultasi terhadap dosen kami pada hari kamis, 12 November. Kami menanggapi tentang social media yang kami jalankan untuk mempromosi UKM kami yaitu Lontong Mie Pak Dadi, di sebuah akun Instagram.
Kami harus memikirkan untuk jangka panjangnya, dan kendala yang di hadapi Pak Dadi selaku penjual Lontong Mie tersebut. Pak Dadi ini seorang penjual Lontong Mie di daerah Kutisari, Siwalankerto, Surabaya – Jawa Timur. Beliau ini dapat di katakan sudah bercukup umur dan sulit dalam menggunakan sosial media, terutama sosial media Instagram, dan ini merupakan kendala yang kelompok kami hadapi dalam strategi pemasaran untuk Lontong Mie Pak Dadi. Akhirnya kelompok kami memustukan untuk mengubah strategi dalam sosial media ini, untuk memberi informasi saja tentang apa itu Lontong Mie dan apa saja yang ada dalam sajian Lontong Mie tersebut. Jadi, kami memberi informasi, yang fungsinya untuk konsumen yang menggunakan akun social media Instagram untuk lebih dapat mengenal dan peduli akan makanan traditional Surabaya yang sudah terhiraukan di zaman modern dan serba instan di dalam makanan. Seperti Contoh :
Sumber : http://kbbi.web.id/lontong Cara membuat Lontong itu ada 2 jenis, ada yang terbuat dari daun pisang dan ada yang terbuat dari bungkus plastik. Berikut yang kami beritahu cara membuat dari daun pisang ; Bahan :
Cara membuat :
Nah!! Mungkin jika dilihat terlalu banyak kata-kata, akan tetapi kami akan mempersingkat info tersebut. Supaya para sosmed Igers mudah memahami informasi yang kami berikan tentang Lontong Mie dan lain-lain. Dan untuk konsumen yang ingin membeli atau ingin mengetahui rasa dan lain-lain dari Lontong Mie, kami hanya memberi kontak nomor telepon Pak Dadi di bio Instagram yang kami gunakan. Oleh Ruth Kristina
0 Comments
Leave a Reply. |
|