Di jaman yang sudah tidak asing lagi dengan dunia sosial media. Kami dari kelompok rawon telah membuatkan jaringan sosial media yang akan membantu dan mengeksplorekan bahwa ada rawon dari Surabaya Timur ini makanan yang sungguh – sungguh warted dan porsinya cukup banyak serta harganya sangat terjangkau. Untuk anda semua yang tinggal di Surabaya bagian Timur jangan lupa dicoba Rawon Bu Sul yang bertempatkan di JL.Kalasan NO : 38 Surabaya.Sosial medianya terdiri dari Facebook dan Instagram. Bisa di follow Instagramnya : RAWONBUSUL serta Facebooknya yaitu Depot Rawon Bu Sul.
Disini akan ada liputan tentang banyak hal tentang rawon tersebut serta daptkan kartu stampel setiap pembelian rawon sekali transaksi.Kumpulkan stempelnya dan dapatkan FREEnya. Caranya : Pertama kita membuka Facebook terlebih dahulu.lalu search Depot Rawon Bu Sul.lalu klik dan akan masuk ke home dari Facebook Depor Rawon Bu Sul tersebut.
0 Comments
Dalam bisnis memang tidak jarang kita menjumpai kendala yang muncul, baik itu secara internal maupun eksternal, kita dapat merencanakan sesuatu namun terkadang fakta dilapangan tidak semulus atau semudah yang kita bayangkan, seperti yang dialami oleh Depot Bu Sul selama membuka usaha di jalan kalasan no 38 Surabaya bu sul menemukan beberapa kendala diantaranya Pertama adanya persaingan yang kurang sehat dengan sesama penyewa stand, di tempat kontrakan jalan kalasan bu sul bergabung dengan usaha martabak yang berada di satu rumah tersebut. Penjual martabak sudah menjalankan usahanya 10 tahun dan Depot Bu Sul baru 5 tahun, usia dagang dari penjual martabak tersebut memang lebih tua dari depot bu sul sehingga seringkali penjual martabak tersebut semena-mena dan terkesan kurang fair sehingga depot bu sul sulit untuk berkembang, contohnya saja bapak penjual martabak ini tidak mengijinkan bu sul memasag tambahan banner, papan nama, atau spanduk yang berada didepan, padahal jika dilihat dari jam buka penjual martabak baru buka pukul 18.00 – 22.00 seharusnya pemilik martabak tidak mempermasalahkan pemasangan banner/papan nama, namun pemilik martabak beralasan banner yang dipasang menutupi usahanya, padahal jika dilihat dari para kompetitornya banner merupakan salah satu hal yang penting agar depotnya dapat terlihat dan menarik pengunjung. Kedua dalam hal tamu yang berkunjung, terkadang pelanggan martabak menggunakan tempat duduk yang menjadi milik penggan bu sul, bu sul sendiri tidak mempermasalahkan karena kalah senior, tetapi saat ini pelanggan martabak sudah menyediakan tempat duduk sendiri untuk pelanggannya karena sudah ditegor oleh sang pemilik rumah. Ketiga dari internal bu sul memiliki kendala yaitu kurangnya sumber daya manusia yang tersedia, saat ini bu sul melakukan pekerjaannya hanya dibantu oleh anaknya yang juga sementara saja di Surabaya karena sedang mengisi liburan kulianya yang berada di semarang, jika sudah kembali ke kuliahnya maka bu sul kembali bekerja sendirian. Hal ini tentu menjadi kendala karena kurangnya sumber daya manusia membuat bu sul menjadi kewalahan ketika menerima kedatangan pelanggan yang banyak secara bersamaan. Dengan identifikasi kendala yang kami temukan kelompok kami berusaha untuk memberikan solusi dan masukkan kepada bu sul agar dapat menemukan jalan keluar dari kendala-kendala diatas.
Oleh Jeremy Herman Strategi pemasaran kami kelompok 6 salah satunya adalah perencanaan dalam penambahan menu baru yang dimiliki oleh Depot Bu Sul, berdasarkan survey kami terhadap orang sekitar lokasi tersebut mereka mengatakan bahwa salah satu faktor mengapa depot bu sul kurang diminati adalah karena tidak menyediakan menu pecel, bu sul sendiripun sebagai pemilik depot juga mensetujui bahwa banyak orang yang menanyakan menu pecel ketika mampir ke depotnya, sangat klop jika dikaitkan dengan pandangan konsumen, sebagai sarapan rawon dan pecel merupakan duet maut pilihan para warga sekitar, tidak hanya warga sekitar namun rupanya setelah saya berkelling ke daerah surabaya timur lain, surabaya selatan, dan surabaya manapun ternyata rawon dan pecel merupakan pasangan maut yang dapat menarik banyak pembeli, seperti halnya duo maut bakso dan mie ayam, siomay dan batagor yang mampu mendongkrak penjualan secara signifikan,dengan masukkan tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa banyak orang ingin mengkonsumsi rawon dan pecel karena kedua makanan tersebut cocok dikonsumsi pada saat sarapan maupun pada jam-jam makan lainnya, kebetulan rawon dan pecel jarang atau bahkan tidak ada didaerah tersebut sehingga peluang depot bu sul untuk menjadi sangat ramai sangatlah mungkin, ditengah kondisi kompetitor yang selalu ramai pengunjung.
Oleh Jeremy Herman Bakso royal ; Pilihan menu yang sangat bervariasi dan mi nya khas dengan level pedas dari 1 sampai level 5 dan tempat nya juga visible dengan banner besar warna kuning dan tempat nya juga cukup besar dan nyaman dengan suara musik yang di sediakan pemilik kedai
Lalu yang paling ramai di sini nek kita lihat jual 'Tahu campur kalasan' karena di tempat tahu campur itu ada jual nasi goreng dan soto ayam yang cukup terkenal juga sehingga lebih ramai pengunjung Nah di sini yang kita lihat kenapa bu sul bisa lebih sepi dari yang lain karena selain kurang visibility nya..tempat bu sul juga kecil + sempit dan kurang mencolok (dari warna) dan banner terlalu kecil serta kurang nya tenaga kerja yang membantu pelayanan depot bu sul tersebut serta kurang nya keunikan dari masakan yang di jual oleh depot bu sul sendiri Oleh Ronald Pratomo Kelompok kami sedang mengamati UMKM dari depot Bu Sul yang menjual rawon. Rawon dari depot Bu Sul ini termasuk dalam masakan rawon yang enak dan harganya terjangkau. Keunggulan itu seharusnya dapat membawa depot Bu Sul lebih maju lagi dari sebelumnya. Namun, keadaan sekarang yang terjadi, depot Bu Sul tergolong kurang ramai. Ramai nya pengunjung yang makan rawon Bu Sul tidak menentu. Saat weekend atau hari libur, depot Bu Sul termasuk sepi pengunjungnya.
Setelah kami amati, memang dibutuhkan beberapa strategi pemasaran yang dibutuhkan dalam penjualan UMKM depot Bu Sul yang menjual rawon. Beberapa strategi sudah disebutkan dalam artikel sebelumnya. Pada artikel ini saya akan menjelaskan satu strategi yang mungkin dapat diterapkan dan dapat menambah omset penjualan dari Bu Sul itu sendiri. Selama kami mengamati tempat dari depot Bu Sul ini memang memiliki jalur lalu lintas yang cukup bagus dan strategis. Letak dari depot Bu Sul ini sendiri berada di pinggir jalan yang memiliki 1 jalur saja. Disaat hari libur, jalanan memang sepi dan jarang ada orang yang melawati jalan Kalasan. Letak depot Bu Sul yang berada di pinggir jalan juga membuat lahan parkir yang kurang memadai. Seperti yang kita tau, kebiasaan orang Surabaya sendiri lebih malas mampir bila tidak disediakan tempat parkir yang nyaman dan aman. Maka dari segi fasilitas, kami mengusulkan untuk memberikan petunjuk tempat parkir motor dan parkir mobil. Bila dilihat, pekarangan depan darii depot Bu Sul lumayan lebar dan masih bisa untuk tempat parkir mobil dan motor. Oleh Stevasya Changda Pada artikel ini saya akan menuliskan salah satu dari ide strategi pemasaran dari kelompok kami yaitu dengan cara membuat rawon dari bu sul tersebut menjadi paketan seperti halnya yang di lakukan KFC atau MCD, paket hemat seperti paket keluarga 4 porsi dengan harga yang lebih murah tentunya dan juga paket berdua mendapat free minuman. Dan hal ini akan menarik pembeli khusus nya di kalangan keluarga kecil maupun pasangan untuk makan di depot bu sul ini karena ada nya promo tersebut konsumen jadi merasa lebih hemat dan sekaligus makan bersama keluarga dan promo ini akan sangat berguna karena kondisi jalan sekitar bu sul yang ramai oleh pengendara motor yang lalu lalang sehingga akan banya pembeli-pembeli baru dan akhirnya berlangganan. Serta rawon bu sul juga akan semakin di kenal di kalangan keluarga mau pun pelanggan-pelanggan baru lewat testimoni-testimoni promo maupun kualitas rasa dari pada rawon bu sul itu sendiri.
Oleh Ronald Pratomo Apa maksud dari judul artikel diatas? Ya anda tidak salah baca, kelompok kami ingin menerapkan strategi pemasaran ansoff matrix yaitu produk development, pengembangan produk yang ingin kami lakukan untuk Depot Rawon Bu Sul ini tidak mengubah sesuatu yang khas dari rawon tersebut mulai dari kuah yang berwarna hitam, daging sapi didalamnya sampai kecambah yang disediakan. Caranya, pertama dengan mengganti model dari atribut telor yang ada didalam rawon tersebut, biasanya rawon dihidangkan dengan telor asin namun kali ini kelompok kami memiliki ide untuk mengganti telur tersebut dengan tampilan yang baru berwujud telor urak arik. Telor urak arik terkenal dihidangkan oleh gerai restoran fastfood MCD, telor tersebut sangat khas dan menggoda karena warnanya yang menggugah selera, alasan kelompok kami mengganti model telor karena di MCD sendiri telor urak arik biasa disajikan di pagi hari. Sehingga kami ingin masyarakat juga dapat memiliki minat beli yang lebih tinggi pada menu rawon dipagi hari untuk sarapan mereka. Kedua, kami berencana untuk menyajikan rawon dengan buah mengapa? Seperti hal nya direstoran, seusai pesta tamu dihidangkan oleh makanan penutup berupa buah, hal ini bertujuan sebagai makanan “pencuci mulut”. Rencana kami potongan buah yang digunakan adalah semangaka dan pepaya. Konsep demikian yang ingin kami susun pada strategi Depot Rawon Bu Sul. Dengan menyajikan sesuatu yang lebih pada konsumen akan dapat mendorong konsumen untuk merekomendasikan makanan tersebut kepada rekan kerja, keluarga, teman, pacar, dan lain-lain. Oleh
Jeremy Herman Rawon adalah makanan tradisional yang terkenal dari kota Surabaya, saya bersama kelompok sudah lebih dari 2 bulan ini cukup sering berkunjung ke rawon bu sul sambil membawa teman-teman saya mahasiswa lainya sesame Petra, Rawon Bu Sul yang berlokasi di jalan kalasan, memiliki arus potensial konsumen yang cukup kuat ketika sore dan malam hari, oleh karena itu Rawon seharusnya sangat cocok menjadi menu makanan yang dikonsumsi pada malam hari. Menurut artikel ini saya ingin menyampaikan bahwa rawon pada jaman sekarang mengalami penurunan dalam jumlah konsumenya, rawon bukanlah menu paling dominan bagi masyarakat Surabaya. Namun kami selalu melihat peluang masyarakat Surabaya ketika makan malam selalu mengajak keluarganya atau kerabat-kerabat yang dekat, oleh karena itu kami memiliki suatu langkah strategi pemasaran didalam membuat menu paket keluarga 4 pcs lebih hemat, paket hemat beli 2 gratis minum es teh manis. Kami mengharapkan melalui strategi pemasaran yang kami lakukan ini, konsumen yang telah mencoba menu paketan akan kembali lagi menurut preferensi dirinya sendiri, agar bu sul menjadi tempat pilihan didalam pangsa pasar konsumen rawon.
Oleh Hendra Winarjo Pada saat pertama saya dan teman - teman berkunjung , saya melihat rawon bu sul ini seharusnya ramai karena terletak di jalan raya yang selalu dilewati oleh transportasi.Strartegi yang akan kami wujudkan dalam membantu Bu Sul adalah :
Rencana selanjutnya kami akan membuat catering rawon dengan campuran lauk yang lainnya.Rencana selanjutnya nantikan di artikel -artikel selamjutnya. Oleh Felicia Audrey Rawon Bu Sul berada di Jl. Kalasan No. 38, Surabaya. Rawon Bu Sul ini tidak hanya berjualan rawon saja tetapi juga beberapa menu, yaitu : Makanan : - Rawon - Jeroan - Ayam penyet - Usus - Bebek goreng - Telur - Dorang - Ikan asin - Mujaer - Panggangan - Lele - Mie goreng / buah - Bawal Minuman : - Milo - Es cao - STMJ - Es susu - Aqua - Es teh jawa - Soft drink - Soda gembira - Susu hangat - Teh jawa hangat - Jeruk hangat Menu spesial dari menu Bu Sul adalah Rawon. Depot Bu Sul banyak pengunjung pada senin sampai jumat, pada hari sabtu dan minggu tidak begitu ramai tetapi terkadang tidak menentu karena pada hari sabtu dan minggu Bu Sul beranggapan bahwa pada hari tersebut banyak orang yang pergi ke mall. Maka dari itu kelompok kami akan membrikan strategi pemasaran agar depot Bu Sul menjadi tambah ramai dari sebelumnya. Strategi yang sudah kami terapkan dalam beberapa hari ini adalah membuatkan banner, membuat kartu stempel, membuatkan logo, brosur, terima orderan. KARTU STEMPEL Strategi yang pertama adalah dengan membuatkan kartu stempel. Dengan dibuatkan kartu stempel diharapkan pengunjung lebih sering membeli rawon di depo Bu Sul. Kartu stempel ini diberikan pada pembeli yang membeli rawon. Setiap transaksi yang dilakukan pembeli akan diberi stempel pada lingkaran kartu tersebut, apabila sudah mendapatkan lima stempel pembeli akan mendapatkan gratis es teh, jika pembeli sudah mendapatkan stempel penuh yaitu sepuluh stempel, pembeli akan mendapatkan es jus gratis. Berikut adalah gambar dari kartu stempel tersebut. LOGO Kelompok kami juga membuat logo. Logo ini bertujuan agar pembeli selalu ingat depot Bu Sul dengan melihat logo tersebut. Logo bergambar siluet piring, sendok dan garpu dengan bertuliskan DEPOT “BU SUL” Spesial Rawon. Diberi tulisan SPESIAL RAWON karena menu yang spesial dari depot bu sul adalah rawon. BANNER Dengan memanfaatkan tempat yang kosong dari depot Bu Sul, yaitu di dindingnya. Kami menambahkan sebuah barner dengan bertuliskan menu-menu depot Bu Sul dan logo yang sudah kami buat. Di baner tersebut juga dicantumkan no telp jika pembeli ingin memesan makanan dari depot Bu Sul terutama menu rawon. Ukuran dari baner tersebut kurang lebih 1x2 meter. BROSUR DAN ORDERAN
Brosur yang kami buat bertujuan agar konsumen yang belum tau menjadi tau dan berminat untuk membeli rawon di depot Bu Sul. Isi dari brosur yaitu lokasi depot Bu Sul, promosi (informasi tentang kartu stempel), gambar kartu stempel, tulisan “menerima pesanan” dan no telp Bu Sul. Depot Bu Sul juga menerima orderan dengan packging sterofom, kuah rawon dan daging dibungkus dengan plastik. Strategi pemasaran yang selanjutnya adalah :
Oleh Dewi Ambarwati |
|